Saturday, November 14, 2015

Belanja Gampang Cuma Modal Jari di Bukalapak



Saat Belanja Konvensional Terasa Ribet

“Haduuh itu tukang kain, udah maksain ujan-ujan ke tokonya. Eh tutup. Padahal butuh untuk jahit seragam pengajian buat dipake minggu depan. Bukan cuma tukang kain, tukang kancing juga sama. Pas kesitu katanya lagi solat sebentar. Ditungguin setengah jam, baru buka. Eh taunya stok kancing yang dibutuhkan abis.”

Begitu keluhan Mamam—ibu saya. Keluhan yang hampir setiap saya berlibur di rumahnya, nyaris selalu terdengar, meski beda objek. Kadang yang dikeluhkan tukang kain (seperti cerita di atas), lain waktu tukang bibit tanaman atau tukang pakan ayam. Toko atau kios yang tutup sebetulnya bukan satu-satunya pemicu beliau mengeluh, namun faktor penyerta macam hujan, becek, nggak ada ojek (eh :D  ) atau angkot mogok, bisa banget membuat nihilnya hasil yang diperoleh dari belanja, bikin makin mengesalkan.

Sounds familiar? Membutuhkan beberapa barang, tapi pas didatangi tokonya ternyata tutup atau stok barang habis?

“Kenapa Mamam nggak belanja online aja?” usul saya kala itu.
“Eh, online? Timbang beli kain? Emang ada kain dijual di internet?” Ibu saya bertanya balik. 
“Ya ada lah. Gak cuma kain, bahkan mesin jahit pun bisa kita beli online.”
“Ya kalo mesin jahit mah wajar, gede. Mamam pikir yang dijual online itu cuma kaya rumah, tanah, mobil atau barang elektronik.”
“Semua barang ada, Mam. Barang yang tampak sepele macem jarum pentul aja ada.”
“Wah, canggih juga. Kalo belanjanya Cuma beberapa bela ribu boleh? Bayarnya gimana?”
“Boleh, tetap transfer via atm atau SMS Banking, Mam.”
“Kalo ditipu, barangnya nggak dikirim-kirim, nanti mau complain kemana?”
“Ya kalo gitu, mesti selektif pilih tempat belanjanya. Pilih online shop yang udah punya nama, testimoni yang positif serta sistem keamanan pembayaran yang aman.”
“Sedikit-sedikit atuh ngomongnya. Mamam kan udah tua, susah ngertinya kalau kecepetan.” Protes Mamam. 



Tampaknya beliau mulai tertarik, nih. Baiklah, saatnya transfer ilmu. Anda punya masalah serupa dengan Ibu saya? Jika Ya, mari simak tulisan ini sampai selesai. 

Saya pun meraih Smartphone, lalu menunjukkannya pada Ibu saya.
“Lihat Mam, dengan satu benda ini, sekarang kita kalo mau belanja gak perlu pake ribet. Cuma modal jari, klik ini, klik itu, Insyaa Allah urusan belanja berbagai kebutuhan udah bisa dipenuhi meski kita sambil duduk manis ngopi-ngopi di rumah. Tanpa ongkos angkot, ojek atau bensin. Gak keujanan, gak kepanasan, gak sibuk antri di kasir”

Saya pun menunjukkan aplikasi Bukalapak pada Mamam. Ini adalah aplikasi gratis yang dimiliki oleh Bukalapak, salah satu portal belanja online terbesar dan terlengkap di Indonesia. Ada banyak penjual dari seluruh nusantara—bahkan mancanegara, yang menjual barang dagangannya di situ. Barang yang dijual pun beragam, mulai dari mainan anak, makanan, gadget, buku, perlengkapan rumahtangga  sampai kendaraan ada.

Kenapa harus Bukalapak? Tenang, nanti saya jelasin satu-satu.

“Misalnya nih ya, Mamam mau cari kain. Tinggal klik ‘kain’ lalu ‘search’.”
Dengan cepat muncul lah beberapa nama toko yang menjual kain plus foto-foto dagangan mereka lengkap dengan harganya. Dari kain spreI, jersey (yang biasa dibuat kerudung atau gamis), kain sarung sampai kain etnik ada di Bukalapak.
“Eh, harganya sama dengan yang biasa Mamam beli di toko kain! Yang itu malah lebih murah kayanya.” ucap Ibu saya.

Yup, ada keuntungan tersendiri untuk kita yang sudah terbiasa berbelanja secara konvensional baik di toko atau pasar tradisional. Kita jadi tahu harga pasaran sebuah barang saat mencarinya di dunia maya. Namun jika tida terbiasa pun tak usah berkecil hati. Barang serupa yang ditawarkan kan banyak, nah kita tinggal membandingkan satu sama lain untuk mengetahui harga pasarannya. 

Mamam lalu meminjam smartphone saya, mencoba melihat-lihat foto kain-kain yang tersedia. Sementara ibu saya menentukan barang yang akan dibeli, yuk kita ngobrol-ngobrol tentang jual beli online yang sedang trend saat ini.


Belanja Online VS Belanja Konvensional

Praktis, hemat waktu dan tenaga serta terhindar dari kecenderungan ‘window shopping’ dan jajan-jajan. Begitu alasan teman-teman dan saudara sewaktu saya menanyakan kenapa sih sebagian besar dari mereka saat ini lebih suka belanja online ketimbang belanja secara konvensional.

“Belum kalau weekend atau tanggal muda. Selain macet, cari parkiran juga susah. Mal atau toko yang mestinya adem karena pakai AC, udah nggak berasa lagi saking padatnya pengunjung.” begitu kata kakak sepupu saya.

“Makin ribet kalau bawa anak-anak. Yang minta jajan lah, main di playground mal, mau pipis atau ngantuk.” demikian sahabat saya menambahkan.

Bener banget! 
Berangkat dari beragam keluhan itu, maka bermunculan lah beragam toko online saat ini. Para produsen, agen, distributor dan reseller tahu persis bahwa tingkat kesibukan masyarakat terutama yang tinggal di kota besar sangat tinggi. Mereka—para pedagang online berupaya memperpendek perjalanan belanja kita—para customer.


Jual beli online rentan penipuan, lho!

Seperti halnya perdagangan konvensional, perdagangan online pun tak luput dari oknum pedagang nakal. Mereka—para oknum ini, memanfaatkan situasi dan kondisi dimana ia dan customer tak bertatap muka langsung, sehingga bisa saja mereka membuat akun atau toko online fiktif. Setelah customer mentransfer sejumlah uang, lalu mereka pun kabur. 

Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Ingin tetap belanja online dengan aman? Seperti sudah saya bilang sebelumnya, cari lah online shop yang terpercaya. Jika belanja di perorangan agak meragukan< maka cari lah portal belanja online. Ya, semacam mal tapi online. Ada banyak di Indonesia saat ini. Kita dituntut untuk selektif memilih yang terpercaya. 

Paling recommended adalah Bukalapak. Ini adalah salah satu portal online terbesar di Indonesia. Reputasinya baik, dikarenakan sistem pembayaran yang terorganisir dengan baik. Di sini kita bisa terhindar dari ulah curang para oknum pedagang online. 

Proses 'perjalanan' Uang Customer di Bukalapak:
- Saat kita ingin membeli sesuatu, uang yang ditransfer tidak langsung ke rekening pedagang tapi melalui akun bank milik PT. Bukalapak
- Bukalapak lalu menyampaikan pesanan kita pada pedagang. Di situ pedagang bisa memutuskan untuk menerima atau menolak pesanan. Pesanan diterima jika barang yang dipesan ada, atau ditolak jika ternyata sudah habis atau ada tapi tak sesuai dengan spesifikasi yang customer inginkan (misalnya kalau untuk pakaian, sisa warna atau ukuran yang tersedia sudah habis).



- Jika ditolak maka Bukalapak akan mengembalikan uang yang sudah ditransfer oleh customer secara utuh—tanpa ada potongan apapun dalam waktu maksimal 24 jam. Sementara jika diterima, maka proses selanjutnya adalah pedagang diharuskan mengupload nomor resi ekspedisi, menandakan barang yang dipesan sudah dikirim. 
- Setelah itu pun, uang tidak serta-merta dikirim, namun masih harus menunggu barang diterima customer. Jika barang sudah diterima, akan dibuktikan oleh laporan no resi yang otomatis masuk ke dalam sistem. 
- Jika dalam beberapa hari tak ada keterangan, misalnya customer tidak mengajukan klaim terkait barang pesanannya, maka barulah pihak Bukalapak mentransfer sejumlah uang sesuai harga dan ongkos kirim kepada pedagang.

Sangat aman, bukan? Customer tidak perlu khawatir barang tak sampai, uang dibawa kabur atau kualitas barang yang cacat/palsu.


Belanja via Aplikasi Bukalapak, Lebih Cepat dan Hemat

Berbelanja online di web saja sudah demikian mudah, tinggal klik sana sini, lalu selesai. Kini ada cara yang lebih praktis lagi yaitu dengan menggunakan aplikasi. Pemakaian aplikasi ini selain lebih praktis, juga bisa lebih cepat dan hemat dibandingkan jika kita membuka website yang—bisa jadi memiliki begitu banyak gambar dengan resolusi besar.


Ingin lebih cepat lagi? Begitu membuka aplikasi, langsung search barang yang dibutuhkan lalu fokus. Hindarkan mata dari godaan melihat barang-barang lain yang ditampilkan di ‘etalase’ depan. Seperti halnya mal konvensional, portal belanja online juga memiliki items unggulan yang diberi label discount atau barang baru yang lagi promo. Hindari melihat bagian tersebut, kecuali jika kita memang tengah memiliki waktu luang atau budget lebih.


Miliki SMS/Internet Banking

Belanja online akan lebih mudah jika kita memiliki fasilitas internet atau SMS Banking. Dengan fasilitas ini, kita tak perlu lagi pergi ke ATM untuk membayar belanjaan. Membayar secara online jauh lebih mudah dan cepat ketimbang pergi ke ATM. Apalagi jika online shop yang dituju memiliki akun bank yang sama, kita tak akan dikenai biaya administrasi saat transfer. 

Nah Bukalapak, seperti yang sudah saya ceritakan di awal, memiliki banyak no rekening yang bisa disesuaikan dengan rekening bank yang kita miliki. 

Kalau sudah begini, maka ‘Belanja-Gampang-Cuma-Modal-Jari’ bukan lagi sekedar jargon, tapi sudah bisa dipraktekkan dan dibuktikan. So easy, so simple!


Pengalaman Belanja Pakai Aplikasi Bukalapak

Mengingat kesibukan harian sebagai ibu rumahtangga sekaligus penulis dengan dua putera yang masih kecil, berbelanja di toko atau pasar tradisional bukanlah hal mudah bagi saya. Sederhana saja, jika orang lain bisa dengan mudah berbelanja di mal dengan tinggal melenggang pergi, saya harus menyiapkan segala keperluan anak-anak sebelum pergi seperti membawa makanan, minuman, diaper sampai baju ganti. Oh belum hal yang umum macam payung dan dompet (lengkap berisi KTP, ATM, uang dll). Itu saja sudah cukup memakan waktu. Belum kalau ternyata pas mau pergi, eh turun hujan. Oke abaikan hujan, saya bisa saja tetap pergi pakai taksi misalnya. Tapi seandainya ternyata barang yang saya butuhkan tidak ada alias habis stok, tentu akan sangat mengesalkan. Seperti yang terjadi pada Ibu saya.

Maka dari itu, ata saran seorang teman, saya lalu mencoba memakai aplikasi Bukalapak.
Tinggal klik…klik…klik… Saya sudah bisa mendapatkan beragam barang yang diperlukan. Mulai dari whiteboard untuk sarana belajar si sulung, puzzle untuk adiknya, bubble wrap untuk mengemas barang dagangan, dispenser lakban untuk mempercepat proses packing barang dagangan serta sambal kemasan homemade.





Dan taraaa…
Email tagihan pun bermunculan. Satu persatu saya cek.
- Barang…Tersedia
- Harga…Oke, sudah diberi kode unik di akhir nominal yang harus dibayarkan. Kode unik ini berfungsi untuk mempermudah pihak Bukalapak dalam mengecek uang transferan yang masuk. Tanpa kode unik ini, tentu sulit untuk melacak jejak ratusan barang yang dibayar setiap harinya, dari banyak akun bank pula!
- Selanjutnya saya bayar menggunakan fasilitas internet banking. Setelah berhasil, tinggal konfirmasi deh. Mengonfirmasinya pun mudah, tinggal klik link yang ada di bagian akhir email konfirmasi pembelian barang.
- Sudah konfirmasi? Anda akan mendapatkan email balasan yang menyatakan bahwa uang yang ditransfer sudah diterima oleh Bukalapak. Selanjutnya tinggal duduk manis di rumah menunggu barang dikirim, deh.

Segampang itu? Ah pasti ada S & K alias syarat dan ketentuan yang berlaku!

Tentu saja ada, syaratnya satu, pastikan dana di ATM Anda mencukupi untuk membayar barang-barang yang dibeli. Itu saja. Mudah kan? Hehehe.. 

Oya satu lagi, biasanya pembeli online suka malas dengan biaya ongkir atau ongkos kirim. Suka mahal tuh ongkirnya.

Hey dear, coba deh sesekali kalo bikin shopping list, itu ongkos taksi, angkot, ojek, bis, atau kalo pake kendaraan pribadi, tariff parkir, bensin dan tol juga dihitung. Belum kalau rumahnya di dekat rel kereta api atau putar balik yang cukup padat, pasti harus ada budget—meski itu Cuma seribu, untuk bayar penjaga portal kereta atau jalur putar balik, kan? Belum kalao haus, mendadak jajan, minimal beli minuman botol. Nah, coba bandingkan dengan ongkir yang harus dikeluarkan jika membeli barang secara online. Kalau mau menekan ongkir, salah satu yang saya sarankan adalah belilah barang dari pedagang yang lokasinya dekat dengan tempat tinggal kita.

Jadi, demikianlah tips belanja online super gampang dan efektif ala saya. Tunggu apa lagi? Ayo segeraa menuju Bukalapak!


6 comments:

Rodame said...

sekarang ini memang belanja online sangat membantu ya mbak, saya juga sudah membuktikanya di bukalapak. meski sibuk sana-sini tetep bisa gunakan jari untuk belanja :) goodluck mbak

Ceritabundapritha said...

Hemat waktu dan lumayan bisa mangkas pengeluaran printilan jg yaa

Queen Tabby Pet shop Solo - Dokter hewan said...

memang jaman sekarang semuanya serba mudah dan memudahkan

Honda Tugu said...

Oh gitu ya mekanismenya, berarti bukan berarti resi sudah jadi pihak bukalapak langsung transfer kepenjual ya... hmmmm... berarti relatif aman buat belanja online kalau gitu ya... makasih mba penjelasannya..

toko online baju muslim said...

bukalapak keren...karya anak bangsa, sangat membantu dalam memasarkan produk ukm. hidup bukalapak

kami GAMIS MURAH
dan HIJAB MURAH berterima kasih untuk artikel ini

cKAja said...

salah satu tempat belanja online fav bukalapak. karena kemudahannya makanya jadi senang belanja disana