Tuesday, November 6, 2012

Indscript Creative Dan Grup Ibu-Ibu Doyan Nulis, Inovasi Menuju Wanita Indonesia Mandiri

Perkembangan Dunia Kepenulisan di Indonesia
Dunia kepenulisan di Indonesia dalam satu dekade terakhir mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh melonjaknya jumlah media massa sejak era reformasi. Seperti dikutip dari laman antaranews.com bahwa selama tiga puluh dua tahun era Orde Baru hanya berdiri 289 media cetak, enam stasiun televisi dan 740 radio. Dan setahun pasca reformasi jumlah media cetak melonjak menjadi 1.687 penerbitan atau bertambah enam kali lipat.
Bertambahnya jumlah media massa dan media cetak ini sangat berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah profesi di bidang penulisan mulai dari wartawan, penulis feature, penulis skenario, kontributor lepas, sampai penulis buku fiksi maupun non fiksi. Sambutan hangat masyarakat terhadap berbagai media itu pun membuat profesi atau bahkan kegiatan menulis menjadi semakin diminati. Mereka yang awalnya tidak begitu tertarik menjadi penulis, menjadi tertarik. Bagi yang sudah biasa menulis, biasanya mencoba mengirimkan tulisannya untuk diterbitkan di Koran/majalah dan penerbit. Sementara bagi mereka yang masih belajar, biasanya akan mencoba menjajal kemampuan menulisnya melalui blog. Blog dan berbagai jejaring sosial ini juga dipercaya sebagai salah satu media yang memfasilitasi karya tulis dan tempat bermunculannya penulis-penulis baru.

Peluang ini rupanya ditangkap dengan baik oleh teman baik saya, Indari Mastuti. Perempuan yang sudah menulis lebih dari 50 buku ini mendirikan Agensi Naskah Indscript Creative di Bandung pada tahun 2007. Suatu bidang usaha inovatif yang kala itu belum banyak dilirik oleh para pelaku bisnis di Indonesia, terutama di kota Bandung yang lebih dikenal dengan bisnis kuliner dan fashion-nya. Namun berbekal hobi menulisnya, Indari sangat yakin kalau agensi naskah yang dibentuknya akan banyak memberikan manfaat bagi banyak pihak yang membutuhkan jasa penulisan.
Beralamat di kawasan Mohammad Toha-Bandung, Indscript Creative kemudian tumbuh menjadi suatu bidang usaha yang mulai dilirik berbagai pihak. Mulai dari penulis, penerbit dan juga lembaga pendidikan yang akhirnya memutuskan untuk bermitra dengan agensi naskah ini. Dengan tujuh orang karyawan yang bekerja di kantor dan dua orang bekerja secara online, Indscript Creative kini sudah berhasil menjalin kerjasama dengan 30 klien penerbit, 2 klien institusi pendidikan dan 4 klien korporat (jumlah ini terus bertambah seiring dengan semakin berkembangnya Indscript Creative). Di samping itu Indscript juga bekerjasama dengan lebih dari 200 orang penulis aktif, 5 studio gambar dan telah berhasil melahirkan lebih dari 1000 judul buku ke pasaran. Sungguh sebuah prestasi yang luar biasa. Maka tak heran jika banyak pihak yang memberikan penghargaan terhadap Indari dan Indscript Creative, seperti Perempuan Inspiratif Nova (2010), Wirausaha Muda Mandiri (2011), Nominasi Kusala Swadaya (2011), Perempuan Indonesia Terinspiratif majalah Kartini (2012), Perempuan Wirausaha Kartini Awards (2012), Nominasi Kartini Next Generation (2012) dan Juara 1 kategori Ide Bisnis SWOMA (2012).

Indari Mastuti - Pendiri Indscript Creative

Ada 3 misi utama Indscript Creative yaitu: 1)Memberikan pengemasan buku terbaik kepada industri penerbitan, 2)Memproduksi buku bestseller, 3)Meningkatkan penulis berkualitas di Indonesia. Tak ingin menjadikan misi mulia ini sebagai jargon belaka, Indari Mastuti berusaha untuk selalu mengembangkan usahanya yang telah dirintisnya selama lima tahun ini. Berbagai inovasi terus ia kreasikan. Penyempurnaan di bidang manajemen dan kualitas pelayanan pun terus disempurnakannya. Strategi online dan pendalaman skill SDM yang terlibat melalui berbagai pelatihan pun secara berkesinambungan terus dijalankan oleh Indscript Creative.

Beberapa Buku Hasil Karya IIDN--Indscript Creative

IIDN, 'Kendaraan' bagi Kreativitas dan Produktivitas Ibu-Ibu 
Berangkat dari visi Indscript Creative sebagai agensi naskah professional yang mewujudkan mimpi menjadi penulis buku, maka pada mei 2010 dibentuklah komunitas di facebook yang dinamakan Group Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). IIDN adalah suatu group kepenulisan yang target utamanya ibu-ibu. Tidak seperti group komunitas pada umumnya dimana komunikasi biasanya hanya terjalin satu arah, dalam IIDN ada interaksi yang luar biasa hangat antara moderator dan anggota. Hal ini bisa terjadi karena ada pelatihan dan pembinaan bahkan untuk mereka yang baru ingin mulai belajar menulis sekali pun. Hingga pada akhirnya mereka yang sudah piawai dan mampu menghasilkan karya, akan disalurkan menjadi penulis di Indscript Creative.
“Target awalnya difokuskan pada ibu rumahtangga karena saya ingin mengajak ibu-ibu untuk aktif menulis dan menjadikan menulis sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan disamping pekerjaan rumahnya. Dimana mereka bisa tetap produktif secara financial tanpa harus meninggalkan anak-anak di rumah, seperti yang saya lakukan.” Tutur Indari Mastuti.
Namun ternyata sambutan terhadap IIDN begitu besar. Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun saja IIDN sudah memiliki lebih dari 4000 orang member aktif. Bahkan kini anggotanya tidak hanya ibu-ibu rumah tangga, tetapi para wanita dari berbagai profesi bergabung di sini. Bahkan tak sedikit pula tercatat nama penulis yang sudah professional sebagai anggotanya. Beberapa dari mereka tak hanya aktif sebagai anggota tapi juga berbagi ilmu dengan ibu-ibu lainnya.


Grup IIDN saat mendampingi Indari Mastuti interview di Metro TV

Banyak keuntungan yang akan didapatkan penulis bila bergabung dengan Indscript Creative. Dari segi materi, penulis akan mendapatkan royalty sebesar 70% dan Indscript 30%. Tak hanya dalam proses pracetak (editing, layout dll), Indscript juga akan membantu penulis mempromosikan bukunya setelah terbit. Caranya bisa dengan online, menebar resensi di berbagai media dan lainnya. Ini bisa membuat umur buku lebih lama bertahan di toko, mengingat sekarang ini setiap hari banyak sekali bermunculan buku-buku baru.


Buku Terbaru Indari Mastuti Yang Akan Segera Terbit
(ditulis duet bersama Pritha Khalida--pemilik blog ini :) )

Pasang Surut Bisnis Agensi Naskah Tak Menyurutkan Langkah
Dunia usaha pada umumnya mengalami pasang-surut, demikian pula halnya dengan Indscript Creative. Perusahaan yang dirumuskan serta didirikan oleh Indari Mastuti bersama suaminya Deky Tasdikin ini juga mengalami hal serupa. Indscript Creative pernah mengalami masa-masa sulit dengan kondisi hutang di mana-mana dan nyaris pailit, hingga PHK pun tak bisa dihindari. Indscript yang tadinya memiliki belasan karyawan harus melakukan perampingan hingga hanya beberapa orang saja yang tersisa. Namun sang CEO—Indari Mastuti tidak berkecil hati dan menutup usahanya. Baginya Indscript sudah seperti anak sendiri yang harus dipertahankan dan tetap didukung pertumbuhannya. Naluri bisnisnya memahami bahwa bisnis tidak selalu dalam kondisi baik. Seorang wirausaha harus bisa menghadapi kondisi sulit dan kembali membalikkannya dalam kondisi baik. Nalurinya terbukti benar, Indscript Creative perlahan namun pasti kembali bangkit. Di usianya yang kelima pada bulan Mei 2012 ini, Indscript Creative pun semakin memantapkan langkahnya untuk menjadi sebuah agensi naskah yang handal.
Disinggung mengenai banyaknya usaha serupa yang bermunculan akhir-akhir ini, Indari Mastuti menyatakan bahwa ia tidak merasa tersaingi.  Ia dengan tenang mengatakan, “Justru itu memacu Indscript untuk tetap kreatif dan inovatif.” 
Saya setuju dengan kata terakhir yang diucapkan oleh Indari Mastuti. Inovasi yang berkesinambungan dari sebuah bisnis akan membantu bisnis tersebut untuk terus bertahan dan semakin berkembang pesat. Apalagi jika bisnis tersebut memiliki tujuan mulia untuk banyak orang.



"Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari http://www.bankmandiri.co.id dalam rangka memperingati HUT Bank Mandiri ke-14. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan.“

No comments: