Saturday, May 4, 2013

Pentingnya Meluangkan Waktu Untuk Anak

"Ya pantas aja anaknya pintar, kan Mamanya enggak kerja, di rumah aja. Jadi punya waktu banyak buat ngajarin." kurang lebih begitu lah ucapan seorang teman yang pernah mampir ke telinga saya. Dulu, saat Gaza masih bayi, saya suka sebal kalau ada yang bilang begitu. Pengin deh rasanya bilang kalau anak pintar itu tidak semata-mata ditentukan dari faktor 'sang ibu bekerja di kantor atau di rumah', tapi sangat banyak faktor di luar itu. Meski memiliki ibu bekerja, jika sang ibu terampil me-manage waktu dan bisa mendelegasikan sebagian pengasuhan anak pada orang yang dipercaya (misalnya nenek/asisten/baby sitter), anak bisa lho tumbuh menjadi sosok yang cerdas. Sebaliknya, meskipun sang ibu adalah 'Stay-at-home-Mom', tapi kalau dia tidak kreatif dan malas menstimulasi anak, tetap saja kemungkinan anak tumbuh cerdas itu kecil sekali.

Tapi untunglah sejauh ini saya selalu berhasil menahan diri untuk tidak mengomel balik. Sebab dipikir-pikir, terlepas dari ucapan yang dilontarkan itu merupakan pujian atau sekedar 'defense mechanism' sang ibu bekerja, sebetulnya ada juga lho benarnya. Seorang ibu yang bekerja di rumah, bisa memiliki kemungkinan waktu lebih banyak untuk mengawasi buah hatinya ketimbang ibu yang bekerja di kantor. Jadi daripada mengomel balik, mending saya syukuri saja kondisi bahwa Allah memberi saya talenta untuk bisa bekerja tanpa meninggalkan rumah sambil tetap mencukupi rezeki keluarga kami.

By the way, bicara tentang waktu. Sejak lahir sampai saat ini di usianya 3 tahun 5 bulan, saya memiliki waktu yang banyak dengan anak. Sejak ia bangun tidur di pagi hari sampai kembali tidur di malam hari, kami selalu bersama. Tidak hanya pada waktu yang memang saya khususkan untuk bermain, tapi juga di waktu-waktu lainnya. Misalnya saja saat saya sedang memasak, Gaza pasti ingin ikut 'berpartisipasi' sekedar memotong sayuran atau menghafal nama bumbu dapur (fyi, berkat 'partisipasinya' itu, sekarang dia sudah bisa membedakan kunyit, lengkuas dan kemiri :D )
Atau di lain waktu, saat sedang sibuk menjemur cucian, Gaza biasanya ikut memasang jepit jemuran (meski berantakan). Sambil memasang jepitan biasanya saya bergumam menyebutkan warna-warnanya atau menghitung jumlahnya. Tanpa disadari, dari situ lah Gaza mulai belajar mengenal warna dan angka. Hehe, lumayan kan ya? Ini yang namanya 'sambil menyelam minum air'. Sambil mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bisa sekaligus melatih kecerdasan anak. Pekerjaan ibu rumah tangga memang menyenangkan ;) 

Bermain ke Kebun Raya, mengenalkan Gaza pada rusa
(murah meriah namun ini saja sudah membuatnya senang sekali)
Nah kalau ngobrolin soal waktu bermain, saya biasanya meluangkan waktu khusus untuk hal yang satu ini. Bisa dengan mengajaknya piknik ke suatu tempat outdoor, menyempatkan ke indoor playground saat sedang berada di pusat perbelanjaan, bisa juga sekedar bermain ke taman di kompleks atau bermain bola di ruang tamu. Yes! Pada prinsipnya, bermain (khususnya dengan balita) bisa kapan saja, di mana saja dan dengan alat apa saja. Iya dong, balita kan belum terlalu banyak tahu tentang produk-produk permainan. Eh ini berlaku untuk balita saya lho ya, yang memang jarang diajak ke mal dan beli berbagai macam mainan. Kalau anak Anda terbiasa sejak bayi mengunjungi mal dan dihadiahi mainan yang bahkan sebenarnya tidak dia butuhkan, tentu lain lagi ceritanya ;)

Lalu permainan apa saja yang bisa melatih kecerdasan anak? Ada banyak sekali permainan edukatif yang bisa dipilih sesuai dengan tingkat kematangan usia serta minat si kecil, diantaranya sebagai berikut:

1. Tipe Building Blocks
Mainan balok disebut-sebut sebagai cikal-bakal mainan edukatif. Jenis dan bentuk serta motifnya pun bermacam-macam. Ada yang seragam ada pula yang beraneka bentuk/warna. Pada umumnya jenis mainan seperti ini melatih kesabaran dan kemandirian anak, melatih kreativitas dan imajinasi, mengenalkan anak pada bentuk atau elemen benda, mengenalkan anak pada konsep sebab-akibat dan menumbuhkan sikap percaya diri apabila telah berhasil membangun suatu bentuk dari balok-balok tersebut. Jika dimainkan secara bersama-sama dengan teman, maka akan melatih kerjasama dan kemampuan berbahasa karena anak dituntut untuk mengkomunikasikan keinginannya dalam permainan ini.
2. Puzzle
Sama seperti balok, puzzle pun termasuk salah satu mainan edukatif tertua di dunia. Macam-macam bentuk puzzle ini ada yang berupa potongan gambar 2 dimensi ada pula yang berbentuk 3 dimensi, dimana kita harus menggabungkan potongan benda hingga membentuk suatu benda utuh. Permainan ini pada umumnya memperkuat daya ingat, melatih konsentrasi, ketelitian dan kesabaran, melatih anak berpikir matematis dan mengenalkan anak pada konsep 'hubungan'.
3. Wire game
Wire game adalah mainan edukatif yang menggunakan kawat yang meliuk-liuk dengan beraneka beads di dalamnya. Dimainkan dengan cara memegang beads lalu mengikuti alurnya dengan berkesinambungan. Diusahakan tidak berhenti dari awal hingga akhir pondasi kawat. Dapt pula dilakukan dengan dua tangan secara bersamaan, yang mana hal ini dapat menjalin hubungan antara otak kanan dan kiri anak. Pada umumnya mainan seperti ini memperhalus gerakan tangan agar lebih lentur, memperkuat konsentrasi anak, menambah kepercayaan diri, dapat memperbaiki kualitas tulisan dan gambar anak, serta memperkuat hubungan antara otak kiri dan kanan anak sehingga terlatih untuk menyelesaikan masalah dengan lebih cepat.
4. Play Food
Ini adalah mainan  berbentuk/bergambar makanan seperti kue, roti, daging, sayur-sayuran dan buah-buahan. Jenisnya macam-macam. Ada yang bisa dipotong lalu direkatkan kembali, ada pula yang hanya menyerupai bentuk dan warnanya namun bertekstur keras hanya sebagai media pengenalan. Apa fungsinya? Tentu yang utama adalah untuk mengenalkan variasi jenis makanan pada anak. Selanjutnya, ini juga bisa melatih imajinasi anak melalui permainan peran, melatih motorik halus (bila bisa dipotong-rekat), melatih basic life skill dan melatih kemampuan bahasa saat orangtua menjelaskan nama dan manfaat masing-masing makanan.
5. Sliding (mainan luncuran)
Ada banyak jenis mainan yang berbentuk luncuran, misalnya saja alat peluncur bola, kelereng, boneka dan mobil. Mainan jenis ini berfungsi untuk melatih kecepatan gerak mata, konsentrasi, fokus, pengamatan, konsep tinggi-rendah, lamban-laju juga mengandung unsur hiburan.
6. Sorting & Matching
Mainan jenis ini dimainkan dengan cara "Memilih dan Memasang". Materialnya bermacam-macam ada yang dari plastik dan ada pula yang terbuat dari kayu. Bentuk serta warnanya pun beragam ada yang berbentuk huruf, angka, binatang dan lainnya. Di sini anak diharuskan untuk memilih berdasarkan persamaan bentuk, warna atau ukuran lalu mengelompokkannya. Permainan jenis ini berfungsi untuk mengenalkan konsep bentuk, angka, warna serta huruf, melatih strategi, berpikir cepat dan meningkatkan kepercayaan diri.
7. Cloth Book & Soft Toys
Pada umumnya mainan lembut dan lunak seperti ini identik dengan bayi karena tidak berbahaya dan mudah dibersihkan. Bentuknya juga beragam mulai dari dadu, buku cerita, boneka tangan dan lainnya. Mainan ini berfungsi untuk memperkuat indera peraba dan penglihatan, berdasarkan penelitian dapat meningkatkan nilai IQ, memperbanyak kosa kata jika disajikan dengan cara bercerita dan memperkaya imajinasi.
8. Activity & Strategy Games
Jenis mainan yang tergolong dalam kelompok activity & strategy games di antaranya lilin mainan, bowling, domino, tic tac toe dll. Pada umumnya permainan jenis ini melatih gerak otot dan motorik kasar, keterampilan, koordinasi antara otak kanan-kiri, memperkuat kemampuan strategi anak, mengenalkan bentuk, gambar, atau elemen lain yang ada pada mainan.

Bermain alat musik sekaligus bermain peran menjadi seorang musisi
9. Role & Music Toys
Role games (permainan peran) biasanya terdapat dalam bentuk kitchen set, rumah boneka dan alat pertukangan. Sementra music toys berbentuk miniatur alat musik seperti piano, gitar, xylophone dan lainnya. Mainan role & music toys ini berguna untuk memperkaya imajinasi, melatih basic life skill, memperbanyak kosakata, melatih anak membedakan bunyi, serta mengenalkan anak dengan aktifitas dan nama benda yang sesungguhnya.

Sebetulnya masih banyak jenis-jenis permainan edukatif yang ada. Bahkan seiring perkembangan zaman, produsen di bidang ini terus mengeksplorasi dan berinovasi membuat kreasi mainan edukatif yang bermanfaat untuk tumbuh kembang anak sesuai dengan usia dan tahapan belajarnya. 

Jika Anda bertanya apakah mainan-mainan seperti ini penting untuk perkembangan kecerdasan anak? Jawabannya tentu saja ya! Seperti sudah saya kemukakan di atas manfaat mendetail dari setiap jenis mainan, maka titik-titik saraf itulah yang akan dibangkitkan oleh setiap jenis mainan. Namun jika Anda bertanya, apakah setiap anak harus memiliki mainan-mainan tersebut? Menurut saya Tidak. Kita tidak perlu memaksakan membeli berbagai mainan edukatif hanya dengan alasan itu adalah satu-satunya alat untuk melatih kecerdasan anak. Apalagi jika harganya mahal. Masa iya mengorbankan budget bulanan hanya demi membeli sebuah mainan edukatif? 

Be Creative
Kita bisa tetap memperoleh manfaat dari mainan edukatif dengan harga yang relatif murah bahkan gratis! Misalnya saja untuk mainan jenis Sorting & Matching, Ibu saya memiliki trik cerdas yang murah meriah. Karena beliau hobi menjahit, dulu seringkali beliau mengikutsertakan saya saat sedang beraktifitas. Saya diberi sekotak kancing, benang, kapur, aplikasi dengan bentuk-bentuk lucu dan beberapa gulung meteran. Di situ beliau mengajarkan saya mengenai konsep warna, angka, besar-kecil, panjang-pendek. Saya juga diajarkan bagaimana memisahkan kancing yang sama warna serta ukurannya dan sebagainya. 
Sementara untuk tipe Building Blocks, tak usah khawatir jika anak hanya memiliki sedikit potongan lego misalnya. Hal ini terjadi pada putera saya Gaza. Karena hanya sedikit memiliki potongan lego, maka saya mengombinasikannya dengan gelas-gelas plastik berukuran kecil yang boleh ia susun, juga beberapa jepit jemuran dan tutup gelas. Tahukah Anda, putera saya bahkan bisa merangkai jepit jemuran di sisi lego dan bilang bahwa itu adalah perosotan menuju kolam renang! Terbukti kan, saya bahkan tidak harus keluar uang ekstra tapi tetap mendapatkan manfaat edukatif dari perabot sehari-hari.

Kebersamaan meski tak lama akan sangat berarti bagi anak
Jadi poin pentingnya adalah: Luangkan waktu untuk bermain dengan anak. Paling tidak, usahakan untuk meluangkan waktu memikirkan permainan apa yang bisa dilakukan berdua atau bisa didelegasikan pada asisten/nenek atau siapapun yang menjaga anak jika Anda termasuk ibu yang bekerja di kantor. Jangan lupa meminta sang pengasuh mencatatkan apa saja aktifitas permainan yang sudah dilakukannya bersama anak agar Anda bisa mengeceknya. Seorang teman saya yang bekerja dan memanfaatkan jasa daycare bahkan masih sempat menitipkan beberapa mainan favorit balitanya dan beberapa pesan penting mengenai minat buah hatinya pada tutor yang ada di daycare tersebut. See, tidak sulit bukan?

Dan ya, tentu saja sesibuk-sibuknya Anda sangat diharuskan memiliki waktu yang benar-benar menjadi quality time "Waktu saya dan anak". Tak masalah meski hanya sekedar menyewa kuda tunggang selama beberapa menit mengelilingi kompleks bersama-sama, atau membacakannya beberapa buku cerita di akhir pekan. Pada waktu tersebut, cobalah gali apa saja keinginan anak, berjanjilah untuk berusaha mewujudkannya jika itu memang baik dan bermanfaat, serta perhatikan apa saja keluh kesahnya. Dengan begini, anak akan tetap merasa diperhatikan meski ia ditinggal ke kantor setiap hari. Perhatian yang cukup dari orangtua akan mendatangkan rasa nyaman pada diri anak sehingga membuatnya memiliki cukup energi dan keceriaan untuk menerima pelajaran-pelajaran baru melalui permainan, meski permainan sederhana sekalipun.

Penting untuk diingat oleh setiap orangtua bahwa sebetulnya masa-masa bagi kita untuk bisa bermain bersama anak tidaklah panjang. Di usia sekolah biasanya anak akan mulai 'memisahkan diri' dari orangtua karena lebih senang bermain bersama peer group-nya. Lalu di usia remaja, kegiatan yang ia ikuti di luar sekolah seperti olahraga atau berorganisasi akan semakin memperkecil waktunya bersama dengan keluarga. Maka luangkanlah waktu sekarang sekedar untuk menemaninya bermain, atau Anda akan merindukannya di masa yang akan datang.

Yang terakhir, tak lengkap rasanya jika membicarakan kecerdasan anak hanya meninjau dari sisi permainan edukatif. Jangan lupa meluangkan waktu pula untuk memberinya nutrisi yang baik. Selain makanan bergizi, anak--di masa-masa keemasannya, memerlukan multivitamin yang bisa mendukung berbagai aktifitas serta menunjang kecerdasan otaknya. Sevenseas Emulsion yang mengandung minyak hati ikan kod, diperkaya dengan vitamin A, D, E, C, B6 serta DHA 224mg merupakan suplemen yang sangat baik untuk anak. Rasa jeruknya pasti disukai oleh anak-anak, termasuk putera saya :)


Terimakasih untuk sumber tulisan

No comments: