Friday, July 19, 2013

Pilihanku

Dito Soemargo. Usianya hampir 63, tapi tubuhnya masih tegap. Selevel di bawah Barry Prima—sang actor lawas. Mungkin karena dia aktif beladiri, sehingga fisiknya terjaga.
“Sudah manula. Serius pilih dia?” Riri—sahabatku memastikan. Aku mengangguk. Riri orang kesembilan yang menyangsikan keputusanku.
Pagi-pagi Dito datang. Kubukakan pintu sambil tersenyum ramah.
“Ini seragam satpamnya. Bisa mulai kerja hari ini, Pak.”

“Terimakasih banyak, Neng.” ujarnya sopan.