Cara Efektif Memproteksi Kesehatan Keluarga

Saat ‘Mendadak’ Didiagnosa Penyakit Berat
Beberapa waktu yang lalu seorang teman bercerita pada saya bahwa anaknya yang masih batita ternyata didiagnosa menderita penyakit paru-paru. Penyakit ini membuatnya harus menjalani pengobatan rutin dengan obat-obatan yang tak boleh terlewat sehari pun selama minimal 6 bulan. Selain itu sang anak pun harus periksa rutin ke dokter spesialis dalam jangka waktu yang telah ditentukan, untuk pengobatan dan berbagai terapi. Tak hanya itu, para dokter yang menangani pun meminta orangtua untuk berpartisipasi aktif menjaga kesehatan sang anak. Mulai dari memberinya kamar yang super bersih tak banyak debu, sampai aturan spesifik mengenai barang-barang apa saja yang boleh diletakkan di kamar dan tidak (misalnya hindari boneka/karpet berbulu tebal). Katanya, ini untuk mengurangi resiko terpapar debu--yang bisa memperparah penyakitnya.

Gambar dari sini

"Mahal banget deh Bu, sakitnya Nana kali ini (Nana, bukan nama sebenarnya). Ya dokternya, ya obat-obatannya, terapi dan meng-create kamar yang super bersih untuk dia. Enggak tau deh udah abis berapa juta. Saya nggak nyangka kalau anak saya bisa kena penyakit paru-paru. Padahal kayaknya nggak ada turunan baik dari saya, ayahnya, atau bahkan kakek neneknya." begitu penuturan teman saya kala itu.

Rasanya sedih sekali mendengar penuturan seperti itu. Anak sakit saja sudah tentu menjadi beban tersendiri bagi para orangtua. Saya rasa tak sekedar beban materi, tapi lebih dari itu, juga beban secara psikis. Bagaimana orangtua menjadi khawatir, lelah secara mental maupun emosional sambil terus 'dipaksa' berpikir mengenai kelanjutan biaya pengobatan sang anak. Saya yang mendengarnya saja jadi ikut membayangkan bagaimana seandainya masalah serupa menimpa keluarga kami? Tentu akan sangat merepotkan dan bikin pusing tujuh keliling.

Sedia Payung Sebelum Hujan

"Sedia payung sebelum hujan." begitu kata pepatah. Terjemahan bebasnya sih menganjurkan kita untuk menabung sebelum masa-masa sulit tiba. Betulkah demikian? Apakah tabungan dalam bentuk uang tunai yang disimpan di bank bisa menjamin kita bisa dengan tenang melalui masa-masa sulit yang berkaitan dengan kesehatan? Menurut saya sih, ini kurang tepat. Meski mungkin bisa saja jika masa sulit yang kita temui hanya sesaat atau dalam jangka waktu pendek dan terprediksi kapan akan berakhir. Namun jika dalam waktu yang relatif lama seperti kasus teman saya di atas, sepertinya tabungan bukanlah 'payung' yang paling tepat untuk menjawab semua permasalahan. Kecuali kalau saldo tabungannya memang menggunung dan kita tidak memiliki tujuan-tujuan penting atau rencana jangka panjang lain untuk dicapai (misalnya membeli rumah, mobil, membiayai anak sekolah dan lain sebagainya). Kondisi seperti ini lah yang membuat kita mau tak mau harus memiliki 'payung' dalam bentuk lain.

Gambar dari sini

'Payung' dalam bentuk lain yang efektif untuk mengatasi 'hujan'  semacam ini menurut saya adalah asuransi. Investasi dalam bentuk asuransi terutama asuransi kesehatan relatif lebih menguntungkan. Asuransi bisa membuat kita lebih tenang jika suatu saat dihadapkan pada resiko sebuah penyakit. Bagi saya pribadi, penyakit itu bisa dibilang mirip 'jelangkung', datang tak diundang, tapi pulang harus diantar. Media untuk mengantarnya pulang itulah yang mahal, tidak bisa diprediksi berapa jumlahnya. Apalagi mengingat biaya perawatan kesehatan (dalam hal ini rumah sakit, nakes dan obat-obatan) rata-rata naik lebih dari 10% per tahun. Kita tentu tak ingin menghabiskan tabungan dari hasil kerja hanya untuk membayar biaya pengobatan yang mendadak, bukan?

Memilih Asuransi Sebagai Bentuk Proteksi 

Lantas di tengah maraknya perusahaan asuransi saat ini, tentu kita harus selektif dalam memilih produk serta perusahaan asuransi yang tepat. Apa saja yang mesti dipertimbangkan? Berikut ada beberapa tips yang saya rangkum dari berbagai sumber mengenai cara tepat dan bijak memilih asuransi:

1. Jika Anda menginginkan asuransi yang memiliki premi relatif murah, maka pilihlah jenis asuransi kesehatan murni. Ini akan lebih tepat sasaran ketimbang Anda memilih asuransi yang digabung dengan investasi (unit link).

2. Jika Anda tak ingin dipusingkan dengan biaya pengobatan jika mengalami sakit, maka pilihlah asuransi yang meng-cover biaya pengobatan lengkap mulai dari obat-obatan, tenaga kesehatan sampai biaya rawat inap. Perhatikan pula untuk lebih cermat melihat apakah asuransi tersebut meng-cover biaya rawat jalan atau tidak. Karena tidak setiap penyakit mesti menjalani rawat inap, kan?

3. Cobalah 'melirik' jenis asuransi penyakit kritis jika di keluarga Anda ada riwayat penyakit kritis yang berisiko diturunkan seperti kanker atau diabetes. Asuransi jenis ini akan membayarkan sejumlah uang saat Anda didiagnosa terkena penyakit tersebut. Beberapa perusahaan asuransi hanya satu kali membayarkan sejumlah uang dan setelah itu tak ada lagi pertanggungan (baik untuk rawat inap, obat-obatan, terapi dan tenaga kesehatan),

4. Penggantian biaya kesehatan atas asuransi biasanya ada dua macam yaitu pakai kartu atau reimbursement. Jika memakai kartu, kita akan terbebas dari biaya sejak awal sakit sampai selesai pengobatan. Lain halnya dengan reimbursement. Dengan sistem ini kita harus membayar dahulu biaya perawatan, untuk selanjutnya mengajukan klaim penggantian pada perusahaan asuransi. Reimbursement biasanya memiliki premi yang lebih murah.

5. Penting untuk mempelajari serta menanyakan dengan detail mengenai 'Syarat dan Ketentuan yang Berlaku' untuk setiap jenis asuransi yang kita pilih. Tanyakan pada agen terutama mengenai sistem pembayaran, apa saja yang ditanggung dan seberapa banyak. Ini untuk menghindari adanya kesalahpahaman di kemudian hari saat akan mengajukan klaim. Maka dari itu hubungan baik dengan agen asuransi sangatlah penting untuk dijalin.

6. Cari perusahaan asuransi yang terpercaya dan re-asuransi. Perusahaan asuransi dan re-asuransi adalah sebuah perusahaan besar atau induk, dimana perusahaan asuransi tersebut dilindungi oleh perusahaan re-asuransi. Jadi jika suatu hari ia mengalami pailit, maka tetap ada yang memproteksi dana kita sehingga tetap aman.

7. Cari batasan usia yang cukup jauh, misalnya sampai usia 70-75 tahun. Ini akan sangat berguna jika suatu saat kita sudah tidak produktif (mendapatkan penghasilan) tapi justru kondisi kesehatan semakin riskan.

8. Bagi Anda yang suka bepergian keluar negeri, carilah asuransi yang wilayah cakupannya luas/berskala internasional.

9. Pelajari track record sebuah perusahaan asuransi. Hal ini penting untuk mengetahui bagaimana kondisi perusahaan, profesionalitas perusahaan, dan layanannya selama ini. Makin bonafid dan baik sejarah perusahaan tersebut. Biasanya makin baik pula berbagai jenis asuransi yang ditawarkan. Pelajari pula bagaimana hubungan perusahaan asuransi tersebut dengan rumah sakit yang ada terutama di sekitar tempat tinggal/kerja kita dan tidak ada salahnya browsing untuk mencari testimoni pengguna suatu produk asuransi.

Masih bingung memilih perusahaan asuransi yang tepat? Berikut akan saya ulas profil sebuah perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia. Track record-nya yang sudah mendunia, bisa banget menjadi alternatif solusi untuk memproteksi kesehatan keluarga.

Asuransi Sun Life Financial, Apa Kelebihannya?

Sun Life Financial merupakan perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional terkemuka yang menyediakan beragam produk proteksi dan akumulasi kekayaan, serta pelayanan klien baik individu maupun korporasi. Sun Life Financial dan mitranya kini telah beroperasi di pasar-pasar utama di seluruh dunia, di Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Cina, dan Bermuda. Pada 31 Desember 2012, Sun Life Financial Group memiliki aset kelolaan sebesar CDN $ 533 miliar.

Tidak hanya mendunia, Sun Life juga membuktikan eksistensinya dengan prestasi-prestasi yang membanggakan yaitu menjadi satu-satunya perusahaan asuransi di Amerika Utara yang sudah tiga kali berturut-turut terpilih dalam daftar100 Perusahaan Global yang Paling Berkesinambungan di Dunia 2013 versi Corporate Knight Corporate Knights' Global 100 Most Sustainable Corporations in the World for 2013. Sun Life juga merupakan salah satu dari 10 perusahaan Kanada dari seluruh sektor industri yang berhasil masuk dalam daftar Global 100, dan ini merupakan tahun ketujuh Sun Life muncul dalam daftar tersebut.

Berkesinambungan? Apa maksudnya, ya? “Di Sun Life, berkesinambungan berarti berkecimpung di bisnis untuk jangka panjang,” ungkap Marry De Paoli, EVP, Public & Corporate Affairs and Chief Marketing Officer, Sun Life Financial. “Hal itu sudah tertanam dalam seluruh keputusan dan proses bisnis kami, dan menunjukan bahwa kami fokus dalam menepati janji dan menjalankan misi kami membantu para nasabah mencapai kesejahteraan melalui kemapanan finansial.”

“Semakin banyak orang yang ingin bekerja dan berbisnis dengan perusahaan-perusahaan yang selaras dengan nilai-nilai yang mereka anut. Masuknya Sun Life dalam daftar Global 100 menegaskan bahwa kami fokus dalam hal-hal yang penting bagi mereka.” lanjut Paoli.

Gambar dari sini

Selain terdaftar dalam peringkat Global 100, Sun Life menduduki peringkat pertama dari 244 perusahaan dalamGlobe and Mail's eleventh annual review mengenai pelaksanaan tata kelola perusahaan di Kanada. Sun Life juga terpilih sebagi perusahaan yang masuk dalam daftar Corporate Knights' 2012 Best 50 Corporate Citizens in Canada, serta terdaftar dalam FTSE4Good dan indeks Dow Jones Sustainability North America.

Produk Asuransi Kesehatan Andalan Sun Life Berangkat dengan slogan "Life's brighter under the sun”, Sun Life Financial memiliki misi membantu keluarga Indonesia mencapai kesejahteraan dengan kemapanan finansial   Makna dari slogan ini sendiri adalah bahwa Sun Life Financial Indonesia menawarkan jasa konsultasi perencanaan keuangan, serta solusi masalah finansial yang disesuaikan dengan kebutuhan para nasabah. Sun Life mencoba menjawab tiga kebutuhan keuangan yang mendasar: kebutuhan akan perlindungan, kebutuhan akan tabungan dan kebutuhan akan investasi. Ketiga kebutuhan mendasar itu diwakili dengan produk-produk finansial yang ditawarkan oleh Sun Life mulai dari produk asuransi pendidikan dan kesehatan hingga perencanaan masa pensiun, serta investasi. Demi meningkatkan kualitas produk dan pelayanan yang didasarkan pada kebutuhan nasabah, tak henti-hentinya Sun Life melakukan survey untuk bisa menjawab kebutuhan masyarakat akan produk keamanan finansial.  Menurut Pusat Data dan Informasi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PD PERSI), 20% keluarga kelas menengah kehabisan dana dalam mengobati anggota keluarganya yang menderita penyakit kritis. Fakta ini menginspirasi Sun Life untuk meluncurkan SUN Early Stage Critical Illness Rider (Secure) pada Maret 2013. Ini adalah suatu produk yang memberikan perlindungan menyeluruh bagi nasabah dari penyakit kritis sejak tahap awal. Produk ini menjawab permasalahan yang dihadapi banyak perusahaan asuransi jiwa, yaitu ketika klaim yang diajukan nasabah ditolak karena kondisi yang diklaim adalah kondisi penyakit kritis tahap awal, dan tidak termasuk dalam Rider Kondisi Kritis atau Critical Condition Rider (CCR). Secure memungkinkan para pemegang polisnya memiliki kebebasan untuk menggunakan uangnya pada saat paling dibutuhkan – untuk membayar tagihan medis, pinjaman, atau biaya hidup sehari-hari. Tanpa perlindungan yang memadai, penderita diabetes atau serangan jantung harus menggunakan tabungannya atau bergantung pada keluarga, teman, pinjaman untuk menutupi biaya yang harus dikeluarkan, yang menyebabkan terganggunya stabilitas keuangan mereka. Bert Paterson--Country Director Sun Life Financial Group in Indonesia mengatakan, “Secure menawarkan proteksi yang lengkap kepada para pemegang polisnya dengan meringankan beban keuangan baik dari segi biaya medis maupun non-medis; hal tersebut dapat menolong pemegang polis dalam mengatasi kesulitan keuangan yang dihadapi. Hal ini akan membantu para pemegang polis kami untuk lebih berkonstrasi pada penyembuhan tanpa harus memusingkan tagihan-tagihan yang harus dibayar. Nasabah juga memiliki keuntungan berupa pengajuan klaim secara ganda tanpa periode tunggu sepanjang klaim kedua terkait dengan penyakit kritis yang berbeda.” Untuk menyebarluaskan pentingnya pertanggungan terhadap penyakit kritis di Indonesia, Sun Life telah menyelenggarakan berbagai seminar kesehatan di Jakarta, Surabaya, Kediri, dan Yogyakarta. Secure akan dipasarkan oleh Sun Life melalui jaringan 50 kantor pemasaran di 30 kota yang ada di Indonesia. Selanjutnya saat Global Medical Trends Report dari Towers Watson pada 2012 melaporkan bahwa rata-rata kenaikan biaya pengobatan di Indonesia dari 2009 sampai 2011 sebesar 10,70% hingga 13,55% per tahun. Sementara pada periode yang sama, rata-rata kenaikan pendapatan orang Indonesia hanya 1,2% per tahun (Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik untuk 2011-2012), maka Sun Life pun lagi-lagi menjawab kebutuhan ini dengan meluncurkan produk baru yang diberi nama Sun MED pada Juni 2013 lalu. “Fokus kami pada nasabah menuntut kami untuk terus mencari cara dalam memberikan solusi keuangan yang tepat, dan peluncuran Sun MED mencerminkan usaha kami yang berkelanjutan untuk senantiasa memenuhi kebutuhan nasabah. Penyakit kritis yang tidak terduga disertai dengan meningkatnya biaya rumah sakit merupakan hal yang menyita pikiran serta mengkhawatirkan nasabah kami. Dengan tarif premi yang kompetitif, Sun MED menyediakan solusi perlindungan pintar yang lengkap untuk semua kalangan nasabah dengan usia pertanggungan mulai dari 15 hari sampai dengan 88 tahun,” kata Elin Waty, Chief Distribution Officer PT Sun Life Financial Indonesia. "Fitur-fitur yang terdapat dalam Sun MED memungkinkan nasabah untuk menikmati sistem non-tunai (cashless) yang sederhana yang akan mendapatkan layanan yang cepat dari rumah sakit. Selain itu, biaya operasi dan perawatan setelah rawat inap akan dibayar berdasarkan tagihan yang disesuaikan dengan batas tahunan,” lanjut Elin Waty. “Kami harap manfaat yang ditawarkan oleh Sun MED akan membantu keluarga Indonesia merencanakan perlindungan kesehatan yang lebih baik sebagai bagian dari rencana mereka mencapai kemapanan finansial," pungkasnya. Sun MED ini rencananya akan dipasarkan oleh Sun Life melalui jaringan 54 kantor pemasaran di 33 kota di Indonesia.

Sikap Profesional Sun Life Dalam Melayani Customer

Oke, perusahaan boleh lah bonafid, sudah mendunia dan meraih prestasi bergengsi pula. Produk yang ditawarkan juga beragam, berkualitas dan sangat menjawab kebutuhan akan proteksi kesehatan. Tapi, mungkin masih ada yang mempertanyakan hal yang tak kalah penting, "Bagaimana customer care Sun Life memperlakukan nasabahnya? Apakah mereka peduli dan menganggap nasabah sebagai bagian dari perusahaan atau tak acuh ketika menghadapi nasabah?"

Gambar dari sini

Jika ini menjadi pertimbangan penting bagi Anda, maka Sun Life menjawabnya dengan prestasi—bukan sekedar janji.  Di awal tahun 2013, PT Sun Life Financial Indonesia (SLFI) berhasil mendapatkan penghargaan Call Center Service Excellence Award (CCSEA) untuk kategori industri asuransi jiwa dan kesehatan. Penghargaan CCSEA dilakukan atas dasar penilaian kinerja call center yang didasari oleh 3 hal yaitu akses, sistem dan prosedur, serta sumber daya manusia. Penilaian kinerja contact center ini dilakukan selama 6 bulan, dimulai dari Juli hingga Desember 2012, dengan menggunakan indeks service level yang disebut sebagai "Contact Center Service Excellence Index (CCSEI). CCSEI diperoleh dari hasil mystery calling dimana petugas Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre-CCSL) berakting menjadi nasabah dengan skenario untuk eksplorasi informasi produk.

Pusat Layanan Nasabah SLFI berhasil mendapatkan skor CCSEI sebesar 85.438 dan mendapatkan nilai excellence. Skor tersebut mengantarkan SLFI berada di peringkat ke-4 CCSEA 2013 dari 11 perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan. Carre-CCSL mengontak 160 contact center dari berbagai industri dan tiap contact center dihubungi sebanyak 8 kali per bulan atau 48 kali selama periode pemantauan.

Carre-CCSL adalah sebuah perusahaan konsultan service quality dan customer management yang independen. Berkerja sama dengan majalah Service Excellence, anggota grup Majalah Marketing, Carre-CCSL menggelar acara CCSEA 2013 kali ke-9 pada 7 Maret 2013 di Jakarta. Acara ini dihadiri oleh berbagai perusahaan yang mempunyai layanan call center dari industri seperti perbankan, pembiayaan, asuransi, telekomunikasi, otomotif, dan industri jasa lainnya.

Jadi, bagi Anda yang masih bingung memilih perusahaan serta produk asuransi yang tepat, tak ada salahnya untuk melirik perusahaan asuransi terpercaya yang satu ini. Anda bisa membuktikan sendiri prestasi Sun Life serta kualitas produk dan pelayanannya. Langsung saja meluncur ke www.sunlife.co.id atau hubungi:

PT Sun Life Financial Indonesia
Tel: 62-21 5289 0000
Fax: 62-21 52890019

Menjaga Kesehatan + Memproteksi = Ketenangan Optimal

Well, menjaga kesehatan sangatlah baik adanya. Namun seperti saya bilang sebelumnya, bahwa terkadang penyakit itu seperti Jelangkung, datang tak dijemput tapi pulang minta diantar. Nah ada baiknya kan Anda memproteksi kesehatan keluarga dengan menggunakan produk serta layanan asuransi berkualitas untuk menjamin ketenangan saat sang jelangkung, eh…penyakit datang.


Bahan Referensi tulisan dari www.sunlife.co.id