Perilaku Negatif Mahasiswa
Baru-baru ini masyarakat dikejutkan oleh berita mengenai
pelaksanaan OSPEK yang tidak berperikemanusiaan di sebuah universitas di
Malang, hingga merenggut satu korban jiwa. Berita ini tentu mencoreng
dunia pendidikan di Indonesia. Dimana masyarakat awam akan mencatat bahwa
orang-orang terpelajar di negeri ini tidak lagi mampu merepresentasikan diri
mereka dengan baik, sebagaimana yang diharapkan yaitu untuk produktif berkarya
dan memberi manfaat sesuai latar belakang pendidikan, berprestasi hingga
mengangkat nama pribadi, keluarga, almamater bahkan negara.
Setelah kejadian itu ramai jadi trending topic, saya mendengar seorang ibu penjual makanan ringan keliling berkomentar, "Sekarang mah mahasiswa teh malah bejat kelakuannya ya, Teh? Kaya preman! Mau jadi apa negara kita nantinya kalau masih kuliah aja udah kaya gitu?"
Tentu tidak salah jika ada yang berkomentar seperti itu. Di mata sang ibu penjual camilan mungkin memang seperti itulah potret mahasiswa Indonesia. Padahal kita tahu bahwa pada kenyataannya masih jauh lebih banyak mahasiswa bermoral, yang menggunakan kecerdasannya untuk hal-hal positif, menggunakan tenaganya untuk berbakti pada negara, menggunakan materi yang dimilikinya untuk membantu sesama. Jadi jangan sampai perilaku negatif segelintir mahasiswa itu menutupi perilaku positif mahasiswa lainnya. Ibarat pepatah, "Karena nila setitik, rusak susu sebelanga."
Tapi, apakah memang masih banyak mahasiswa yang berperilaku baik itu? Ah jangan pesimis! Berikut akan saya tampilkan sekilas profil sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Bandung, yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
SBSM STKS Bandung |
SBSM STKS Bandung
Satuan Bhakti Sosial Mahasiswa (SBSM) adalah salah satu Unit Kegiatan
mahasiswa di Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung
yang merupakan wadah untuk menampung aktifitas dan kreatifitas Mahasiswa dalam
bidang Kepalangmerahan dan Kepecintaalaman yang ditetapkan di Bandung pada 1 April 1987. Awalnya dinamakan Satuan
Tenaga Sukarela Karya Bhakti Sosial Mahasiswa (SATGAS KBSM—didirikan pada 1982). Pendirian SATGAS KBSM
ini dilatarbelakangi keinginan beberapa Mahasiswa
STKS Bandung untuk mendharmabaktikan tenaganya membantu korban Bencana Alam
Gunung Galunggung di Tasikmalaya serta korban Bencana
Alam Gempa Bumi di Sukabumi.
Serah Terima Bantuan Badan Penanggulangan Bencana Kab. Cianjur |
Di usianya yang sudah lebih dari 3 dasawarsa, SBSM tetap berpegang
teguh pada Tri Darma yang sudah dicanangkan sejak awal, yaitu:
1. Mengabdi
kepada Tuhan, Bangsa, Orangtua, Profesi dan Kemanusiaan.
2. Menjunjung
tinggi nama baik Almamater dan Korps.
3. Pantang
Tugas Tak Tuntas.
Pecinta Alam Yang Serbabisa
Tri Darma yang ketiga ini sekaligus menjadi motto SBSM, yang
berarti setiap anggota SBSM dutuntut agar mempunyai rasa juang yang tinggi
untuk selalu dapat melaksanakan tugas dan dapat menyelesaikannya demi
kemanusiaan.
"Kami selalu berusaha memberikan dan melaksanakan bantuan
kepada masyarakat dalam penanggulangan bencana alam atau musibah serta mengadakan
usaha-usaha dalam pelestarian alam dan lingkungan hidup, sesuai dengan tujuan
utama didirikannya organisasi ini." ujar Yeni Fatmayanti (Ketua SBSM tahun
2013--mahasiswa jurusan Pekerjaan Sosial angkatan 2011).
Diungkapkan oleh Yeni bahwa SBSM memiliki
beberapa agenda rutin seperti donor darah yang diadakan setiap 3 bulan,
pengobatan gratis bagi masyarakat kurang mampu serta program desa siaga
bencana--yang ditempatkan di desa-desa yang rawan terkena bencana alam seperti
tanah longsor, serta yang masih dalam tahap perencanaan adalah pembagian alat
bantu gratis bagi penyandang difable.
"Di wilayah yang terkena bencana,
anggota SBSM tak hanya turun untuk mengantarkan bantuan makanan atau pakaian,
kami juga membantu dalam bentuk trauma healing, terapi psikososial, pembuatan
dapur umum dan bekerjasama dengan Tim SAR jika ada warga hilang misalnya
tertimbun tanah longsor."
Membantu Tim SAR? Bukankah itu memerlukan
keahlian khusus? Rupanya para anggota SBSM STKS ini sudah terbiasa dengan hal
tersebut. Soalnya sebelum diterima menjadi anggota ada tahap Pradiklatsar dan
DIklatsar yang harus dijalani. Pradiklatsar diisi dengan pendidikan teori dan
praktek lapangan tentang pertolongan pertama SAR, naik gunung, masuk hutan dan
panjat tebing. Sementara Diklatsar full adalah pendidikan lapangan dengan
sistem fly camp dan longmarch. Biasanya dimulai dari naik Gunung Tangkuban
Parahu, Gunung Putri dan Gunung Batu. Di tiga tempat itulah semua materi
diaplikasikan.
Para Pecinta Alam yang Tangguh |
SBSM bukanlah unit kegiatan pecinta alam biasa. Meski kegiatan
utama mereka terbilang tangguh seperti naik gunung, camping dan semacamnya,
namun para anggota serta pengurus SBSM juga seringkali turun tangan langsung
dalam penggalangan dana.
"Selain dapat dana dari kampus, senior dan
donatur, para anggota juga seringkali berjualan. Bahkan tidak cuma sekedar
jualan, kami juga bahu-membahu mempersiapkan barang yang hendak dijual. Seperti
halnya saat hendak mengadakan acara donor darah dan pengobatan gratis awal
desember lalu, beberapa anggota membuat camilan dan menjualnya di lingkungan
kampus. Ada juga yang bertugas mengambil barang dan pakaian layak pakai ke
rumah-rumah mahasiswa yang hendak menyumbang. Ada juga yang jaga sekre karena kami membuka stand untuk berfoto dengan background peralatan camping lengkap para anggota SBSM seperti tas gunung superbesar, tali-temali, carabiner, trangia, carrier, gaiter, tenda Dome dan lainnya." ungkap Aulia
Ramadhan--salah seorang anggota divisi Pelayanan Sosial.
Naik Gunung Oke, Turun Ke Jalan Oke |
Kita Bisa Berpartisipasi
Anda ingin berpartisipasi dalam program/kegiatan sosial SBSM? Mudah saja, bisa dengan datang langsung ke Sekretariat SBSM STKS di Jalan Dago no 367 Bandung (biasanya saat akan menolong daerah bencana mereka membutuhkan sembako, pakaian layak pakai, selimut, sleeping bag dan alas tidur/matras) atau mendonasikan uang melalui rekening-rekening berikut:
BCA no 8840263666 a.n Ratu Nurdianti
BNI no 0229753841 a.n Ratu Nurdianti
Mandiri 0799575-7 a.n Alniati Duha
Contact Person: Fitri Agustiani Waruwu 086261719878
Semoga tulisan singkat mengenai profil para pecinta alam dari SBSM STKS ini bisa menghapus rasa pesimis kita terhadap para generasi penerus. Bahwa tidak bisa dipungkiri memang ada mahasiswa yang berperilaku tak baik atau terlibat dalam pola pergaulan yang nggak pantas. Tapi yakinlah bahwa masih banyak mahasiswa yang patut diacungi jempol terkait baktinya pada ibu pertiwi.
5 comments:
bagus informasinya
keep posting ..
salam blogger :)
Menarik sekali..
Pemuda memang mesti demikian.
Picky Chic: Terimakasih sudah mampir, semoga terinspirasi
Howu: Yes, yuk kita dukung dan bantu peran serta pemuda yg positif :)
senang sekali melihat anak-anak muda penuh semangat. melihat mereka rasanya Indonesia masih punya masa depan cerah. kepedulian dan semangat mereka bisa memberi pengaruh positif buat negeri ini. Semoga saya bisa meniru mereka. Salam kenal dan semoga menang :)
amiiiin semoga lebih banyak lagi pemuda Indonesia seperti ini, di bidang lainnya juga
Post a Comment